Friday, April 27, 2012

Usaha Mikro Bakal Bebas Pajak


ADA kabar gembira untuk pelaku usaha mikro. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Syarif Hasan, memastikan usaha mikro tidak dikenai pajak. Sementara usaha yang masuk kategori kecil dan menengah dikenakan pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai 2 persen. Menteri keuangan telah memberikan sinyal setuju pada rencana itu. Kalau tidak ada aral melintang kebijakan tersebut berlaku tahun pajak 2012.

Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM, yang dimaksud usaha mikro adalah usaha produktif yang asetnya paling besar Rp 50 juta dengan omset pertahun maksimal Rp 300 juta. Sementara itu usaha kecil memiliki aset dengan rentang Rp 50 juta - Rp 500 juta dengan omset antara Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar pertahun. Sedangkan yang termasuk usaha menengah jika asetnya mencapai Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar dengan omset Rp 2,5 miliar - Rp 50 miliar pertahun.

Langkah pemerintah membebaskan usaha mikro dari PPh dan PPN patut disambut gembira. Ini adalah kepedulian nyata pemerinah pada usaha mikro. Selama ini usaha mikro sulit berkembang karena kurangnya dukungan dari pemerintah. Sebagian besar usaha mikro belum memiliki badan hukum sehingga mereka sulit mendapatkan akses ke bank.

Seperti contoh adalah Efendi, seorang pedagang pengumpul pinang di Binjai, Sumatera Utara. Lantaran tidak mempunyai badan hukum, untuk memenuhi kebutuhan modal, biasanya Efendi meminjam pada rentenir dengan bunga 20 persen per bulan. Bahkan untuk menutupi utang rentenir rumahnya sudah terjual. "Orang berusaha bisa beli rumah, kalau saya jual rumah," katanya.

Untuk meminjam di bank seperti kredit usaha rakyat (KUR) yang sering dikatakan tanpa agunan ternyata persyaratannya lumayan berat. Efendi pernah mengajukan pinjaman, namun gagal. Itu karena tidak memiliki agunan. Walau setelah di survei, usahanya benar-benar ada. "Sebab dari usaha pengumpulan pinang ini kami hidup bertahun-tahun," kata Efendi.

Pemerintah, khususnya pemerintah daerah kita harapkan betul-betul mendukung usaha mikro. Misalnya membebaskan biaya dari dari izin usaha, seperti SKITU, SIUPP, dan retribusi. Sebab bila usaha mikro maju dengan sendirinya akan menyerap tenaga kerja dan bahan baku yang lebih banyak. Ini akan mendorong terbukanya lapangan kerja dan berkembangnya usaha sektor lain.

Tuesday, April 17, 2012

Dari Tukang Rumput ke Usaha Sate



BASIT Lubis telah bertahun-tahun berprofesi sebagai pembabat rumput. Dia tidak berfikir dan tidak melihat ada peluang lain yang bisa dilakukannya, selain bekerja sebagai pembabat rumput. Basit mencoba menikmati pekerjaannya. Sebab hanya dengan menerima upahan sebagai pembabat rumput inilah dia bisa menghidupi keluarganya.

Setiap hari Basit selalu siap dengan mesin babatnya, sepatu boot dan helm jika sewaktu-waktu ada orang yang meminta jasanya membabat rumput. Sepatu boot agar dia mudah masuk ke semak belukar, sedangkan helm dibutuhkan untuk menghindari diri dari pelantingan batu dan benda keras lain ke wajahnya. Pendek kata, dia selalu menjaga diri dari kemungkinan celaka dalam pekerjaan.

Menjelang lebaran lalu, Basit banyak mendapat permintaan pembabatan rumput. Tapi saat itu pula potongan batubata menghantam di bawah lututnya sehingga dia tidak bisa berjalan. Beberapa hari Basit harus dirawat rumah. Musibah itu, membuat Basit  ingin beralih ke pekerjaan lain. Lalu seorang kawannya, mengajak Basit menjadi knek truk pasir.

Pria asal Kotanopan itu lalu menjalani pekerjaan barunya sebagai knek truk pasir, yang bertugas memuat dan membongkar muatan pasir. Berat dia rasa. Tapi dia terus bertahan. Suatu hari  kawan sekampungnya datang ke rumah. Basit lalu bercerita tentang pekerjaannya sekarang sebagai knek truk pasir. Kawannya itu menyarankan membuka usaha saja. “Kalau kau mau jual sate, bisa diajarkan isteriku,” kata kawannya itu.

Lalu beberapa hari kemudian, Basit datang ke rumah kawannya itu untuk belajar membuat sate. Awalnya isteri kawannya itu enggan memberi tahu resepnya, karena merupakan resep keluarga mereka. Namun belakangan, justru mereka sendiri yang datang ke rumah Basit mengajarkan resepnya. Basit kemudian membeli sebuah gerobak sate milik kawannya itu.

Lalu jadilah Basit sebagai usahawan sendiri. Setiap hari dia memasak ketupat, membuat sate dan memasak bumbu. “Kini setiap hari baru lalu dua kilogram ayam,” kata Basit kepada Andalan Sejahtera. Basit bersyukur memiliki usaha. Setiap hari dia keluar rumah sekitar pukul 4.00 sore dan pulang ke rumah pukul 12.00 malam.

Basit yakin usahanya ini akan berkembang. Dari satu gerobak dia merencanakan bisa menambah beberapa gerobak lagi. Bila dibandingkan dengan bekerja menerima upahan sebagai pembabat rumput dan knek truk pasir, membuka usaha sate keliling ini, jauh lebih terjamin keuangannya.   

Sunday, April 15, 2012

Wirausahawan: BERANI BILA BICARA PASAR


Oleh:          Mukhlizardy Mukhtar 

WIRAUSAHAWAN adalah seseorang yang mudah menyesuaikan diri dengan perubahan. Bahkan wirausahawan sejati selalu mencari perubahan. Bagi wirausahawan, perubahan akan segera ditanggapi dan dimanfaatkan menjadi peluang usaha. Biasanya wirausahawan  dengan cepat akan mengorganisasikan berbagai faktor produksi melalui tim kerjanya.

Untuk membantu Anda mengenal lebih jauh tentang wirausaha, dalam tulisan ini diuraikan secara ringkas indikator wirausaha berhasil, faktor pendukung wirausaha, alasan orang memilih wirausaha  dan risiko wirausaha, terangkum dalam ungkapan: BERANI BILA BICARA PASAR. Tentu saja dengan membaca tulisan  ini tidak menjamin Anda akan sukses berwirausaha. Tulisan ini diharapkan bisa membuka cakrawala calon wirausahawan sebelum mendirikan usaha. Sedangkan bagi Anda yang telah menjalankan wirausaha bisa dianggap sebagai pengulangkaji atau bandingan untuk meningkatkan keberhasilan Anda.

1. Faktor Pendukung Wirausaha


Faktor BERANI perlu Anda pertimbangkan sebelum memulai wirausaha. BERANI yang dimaksud adalah:

1.     Bakat
Bakat merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sebagai bawaan dari kelahirannya. Para ahli dan pelaku bisnis sudah sepakat bahwa kewirausahaan dapat dipelajari oleh setiap orang meskipun mereka tidak memiliki bakat. Walaupun demikian, jika wirausahawan memiliki bakat, keberhasilan berwira usaha akan lebih mudah dicapai.

2.     Experience atau pengalaman
Pengalaman tidak dapat diabaikan dalam menunjang keberhasilan berwirausaha. Setiap wirausahawan harus belajar dari kegagalan dan keberhasilan wirausaha masa lalu, baik dari pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Semakin berpengalaman seorang dalam berwirausaha akan semakin bijak dan terampil dia menjalankan usaha.

3.     Relasi
Hampir tidak ada wirausahawan yang sukses menjalankan aktivitas bisnisnya tanpa dukungan pihak lain. Wirausahawan membutuhkan pemasok barang, konsumen  untuk membeli, bank sebagai lembaga yang bisa mempermudah transaksi bisnis atau menambah modal usaha melalui kredit. Kemudian, wirausahawan membutuhkan distributor dan karyawan untuk operasionalisasi kerja sehari-hari. Artinya tidak ada wirauasahawan yang mampu tegak berdiri tanpa bantuan pihak lain.

4.     Ambisi dan minat
Seorang wirausahawan harus memiliki minat untuk berwirausaha. Ia juga harus memilih bidang usaha yang diminatinya. Minat terhadap bidang usaha yang dipilih akan menimbulkan rasa cinta terhadap usahanya, sehingga akan sepenuh hati dalam menjalankan usahanya. Pekerjaaan apapun yang dikerjakan tidak akan menjadi beban dan menimbulkan keluh kesah.

5.     Negosiator
Seorang wirausahawan haruslah pandai bernegosiasi dan meyakinkan orang. Sehingga bila terjadi transaksi, mitra usaha tidak akan merasa dirugikan atau tertipu. Di sisi lain kemahiran dalam meyakinkan orang, akan membangun citra baik perusahaan yang dikelolanya. Bila perusahaan bercitra baik akan banyak relasi yang tertarik untuk melakukan kerjasama atau transaksi.   

6.     Ilmu pengetahuan dan modal
Pengetahuan tentang usaha yang dijalankan dan modal mutlak harus dimiliki wirausahawan. Ilmu pengetahuan sama kedudukannya dengan modal usaha. Ilmu  yang memadai, sangat membantu upaya pengembangan usaha. Oleh karena itu, wirausahawan harus terus belajar dari berbagai sumber.

2. Indikator Wirausahawan Sukses

Untuk mengetahui sukses atau tidak seseorang dalam menjalankan usaha terlihat dari indikator BILA yang bisa dipenuhinya.

1.     Banyak untung
Indikator keberhasilan usaha dapat dilihat dari keuntungan  perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan sesuai dengan target, itu artinya perusahaan tersebut telah berhasil menjalankan aktivitas usaha pada periode bersangkutan. Sebaliknya jika perusahaan merugi oleh berbagai sebab, perusahaan tersebut dikategorikan telah gagal dalam menjalankan aktivitas usahanya.

2.     Inginkan sesuatu bisa tercapai
Bila sudah memiliki untung, bila menginginkan sesuatu baik untuk kebutuhan keluarga maupun untuk mengembangan usaha bisa dilakukan atau dicapai. Perusahaan yang berhasil tidak hanya mampu mempertahankan kesinambungan usahanya, namun lebih jauh dari itu, perusahaan harus mampu berkembang lebih baik. Perkembangan usaha dapat terlihat dari perkembangan asset perusahaan, meningkatnya jumlah karyawan, meluasnya daerah pemasaran, meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi dan bertambahnya sarana fisik yang dimiliki perusahaan.

3.     Langgeng atau sinambung usahanya
Tidak sedikit wirausahawan jatuh bangun dalam menjalankan usahanya. Tidak jarang perusahaan mengalami kerugian besar, bahkan tidak dapat mempertahankan operasi usahanya. Kehancuran usaha ini dapat disebabkan berbagai alasan, terutama adalah kelemahan pada diri pengusaha bersangkutan, kesalahan manajemen usaha atau lantaran faktor lain.

4.     Andalan bagi keuangan keluarga
Salah satu tujuan utama seseorang berwirausaha adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarganya. Jika perusahaan mampu memenuhi semua kebutuhan hidup tersebut dan bisa menjadi andalan keuangan keluarga, dapat dikatakan usaha tersebut telah berhasil.


3. Alasan Orang Berwirausaha


Banyak alasan mengapa orang memilih untuk berwirausaha. Tapi biasanya ada enam alasan utama orang memilih berwirausaha. Alasan itu karena mereka ‘bisa bebas BICARA’.

1.     Bidang usaha pilih sendiri
Seorang wirausahawan leluasa memilih sendiri bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya. Apalagi bila pertimbangan kebutuhan pasar dan keuntungan memungkinkan dia menjalankan usaha sesuai dengan minat dan bakatnya. Biasanya bidang usaha yang sesuai dengan minat dan bakat ini, akan berkembang dengan baik. Bila bidang usahanya disukai seperti hobi, wirausahawan sangat mencintai usahanya. Segenap perhatian dan kemampuan akan dicurahkannya demi perkembangan usaha.


2.     Inginkan sesuatu putuskan sendiri
Tidak seorangpun yang bisa menghalangi pemilik perusahaan mengambil keputusan penting pada perusahaannya. Misalnya keputusan untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang di tempat lain atau keputusan melakukan joint venture dengan pihak lain. Wirausahawan sebagai pemilik dan manajer perusahaan, dapat memutuskan semua itu tanpa harus menunggu kebijakan pihak lain. Kalaupun ia meminta masukan dari tenaga ahli atau konsultan, itu hanya sebagai bahan pertimbangan. Sedangkan keputusan akhir ada ditangan wirausahawan itu sendiri.

3.     Cari dan tentukan tugas sendiri
Wirausahawan memegang jabatan tertinggi di perusahaannya. Ia menjadi pemilik sekaligus manajer dari perusahaan itu. Tidak ada orang yang memerintahnya untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Ia hanya diperintah oleh dirinya sendiri. Oleh karena itu, dia harus mencari dan menentukan sendiri pekerjaan kantor yang akan dilakukannya. Tidak ada perasaan sakit hati karena mendapatkan perintah dari orang lain secara kasar, sebab semua perintah berasal  dari dirinya sendiri. Sebaliknya ia dapat memerintah karyawannya dengan bijaksana tanpa menyakiti perasaan, sehingga ia menjadi manajer penuh kharisma dan dihormati karyawannya.

4.     Ada untung bisa dinikmati sendiri
Keuntungan hasil usaha seorang wirausahawan menjadi milik usahawan itu sendiri. Bahkan ia akan memperoleh minimal dua macam pendapatan: pendapatan dari posisinya sebagai pemilik usaha dan pendapatan dari posisinya sebagai manajer (karyawan). Jika ia bekerja pada orang lain, pendapatan yang dimilikinya hanya berupa gaji sebagai seorang karyawan.

5.     Rasa puas tinggi
Keberhasilan mengelola usaha akan memberikan kepuasan tersendiri kepada  wirausahawan. Ini tidak dirasakan bila ia hanya menjadi karyawan bagi perusahaan orang lain. Kepuasan ini akan memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan usaha semakin lama, semakin baik dan kuat. Kepuasan ini juga akan mempertebal rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan pihak ketiga termasuk pelanggan, pemasok, distributor, perbankan dan investor.

6.     Amal dan berpeluang membantu orang lain
Peluang seorang wirausahawan sangat terbuka untuk beramal dan membantu orang lain. Dia bisa mengalokasikan sebagian keuntungan untuk membantu orang-orang kurang mampu, korban bencana alam dan memperkerjakan mereka yang mempunyai potensi tetapi belum memiliki pekerjaan. Dapat membantu orang lain, akan membuat seorang wirausahawan merasa bermanfaat hidup di dunia ini.


4. Risiko Wirausaha


Berwirausaha bukan tanpa rintangan. Lantaran beratnya hambatan untuk mencapai sukses itulah maka seorang wirausahawan haruslah seorang yang berani menghadapi dan mengatasi risiko. Umumnya seorang wirausahawan yang sedang membangun usahanya seringkali dihadapkan pada risiko PASAR dalam menjalankan usahanya.

1.     Pendapatan tidak stabil
Pendapatan seorang wirausahawan tidak dapat dipastikan atau tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan total pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu periode ke periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar dan pada saat lainnya kecil. Bahkan pada periode tertentu wirausahawan mengalami kerugian.

2.     Agenda kerja tidak teratur
Seorang wirausahawan harus terbiasa dengan kondisi tidak teratur dan tak menentu, termasuk dalam agenda kerja. Wirausahawan tidak tertutup kemungkinan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang, mulai dari bangun tidur pagi hari sampai menjelang tidur kembali di malam hari. Waktu benar-benar tercurah untuk kepentingan usaha, apalagi jika usaha yang dijalankan sedang menghadapi kerugian atau sebaliknya karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar pada periode tertentu. Pada saat tertentu wirausahawan memiliki waktu luang yang cukup tetapi pada saat lainnya sangat sibuk bahkan sampai melupakan waktu istirahat.

3.     Selalu belajar
Wirausahawan dituntut beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Kelambatan dalam mengikuti perkembangan dunia usaha akan berakibat kerugian dalam berwirausaha. Belajar tidak dapat ditawar-tawar lagi. Belajar di sini bukan  sekedar mengikuti proses belajar di dalam kelas, tetapi memiliki makna yang lebih luas. Salah satu yang tidak dapat diabaikan adalah belajar dari pengalaman masa lalu, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman keberhasilan usaha pada masa lalu dapat dijadikan contoh untuk kebijakan usaha pada masa kini maupun masa yang akan datang. Demikian juga pengalaman karena kegagalan masa lalu dapat dijadikan pelajaran berharga agar tidak mengalami kesalahan serupa pada masa datang.

4.     Anggaran harus diperhatikan
Risiko lain yang dialami oleh hampir setiap wirausahawan adalah masalah keuangan. Wirausahawan harus berpikir keras untuk dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai kepentingan usaha, termasuk untuk pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-lain.

5.     Risiko kerugian dan tanggungjawab luas
Wirausahawan memiliki tanggungjawab yang luas terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya. Dia harus menangung risiko pada saat terjadi kerugian. Tidak tertutup kemungkinan risiko harus dipertanggungjawabkan sampai menjual harta benda yang dimiliki, walaupun berada di luar perusahaan. Terutama jika perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit sehingga akan ditutup. Untuk memenuhi kewajiban pada pihak lain wirausahawan harus menutup semua kewajiban itu walaupun dengan menggunakan harta pribadi.

Saturday, April 14, 2012

Bagaimana Menemukan Keandalan Diri

TIDAK mudah menemukan keandalan diri dalam waktu yang singkat. Kalau Anda kesulitan menemukan keandalan diri Anda dalam waktu pendek, masalah itu sebenarnya bukan hanya problem Anda sendiri, namun masalah banyak orang. Bahkan ada orang yang sampai berumur lanjut dan bahkan sampai dia meninggal dunia, tidak menemukan keandalan dirinya. Sehingga mereka tetap hanya menjadi orang biasa-biasa saja. Selain tidak  tidak menikmati kebahagiaan batin dari pekerjaan, mereka juga tidak mendapatkan materi yang cukup dari pekerjaan dan usahanya.

Harapan semua orang adalah bisa mendapat kebahagiaan batin dan penghargaan materi dalam pekerjaan atau usahanya. Bilapun tidak keduanya, paling tidak bisa mendapatkan kebagian batin walau secara materi kurang atau mendapatkan materi yang banyak, walau tidak bahagia dalam menjalankan pekerjaan dan usahanya. Kalau bisa, ya, pekerjaan dan usaha yang kita lakukan bisa memberi kebahagiaan batin dan materi yang cukup. Namun bila Anda tidak mampu meraih kedua, usahakan salah salah satunya Anda dapatkan.

Jangan sampai Anda tidak bahagia atau tidak mendapat uang yang lumayan dalam pekerjaan atau usaha Anda. Bila itu terjadi pada Anda, itu berarti Anda sangat merugi dalam dunia ini. Oleh karena itu, bila Anda sulit mendapatkan materi yang cukup atau banyak dari pekerjaan atau usaha Anda, berusahalah untuk gembira dalam pekerjaan atau usaha Anda. bila tidak juga, ada baiknya baiknya Anda merenung dan menemukan bidang yang membuat Anda bahagia.

Sekarang ini hampir setiap bidang kegiatan bisa menghasilkan uang. Bila Anda senang bertani lakukanlah dengan tekun dan sabar. Sekarang ini hampir tidak ada produk pertanian yang tidak laku di pasar. Jika Anda senang berternak, Anda bisa memulai. Macam-macam usaha ternak bisa Anda lakukan. Mulai dari beternak burung hobi, seperti perkutut dan balam, yang tidak membutuhkan modal besar, karena bisa dibuat  di lingkungan dan kandang kecil.

Begitu juga bila Anda menyenang bidang perikanan. Anda bisa memulai pembibitan ikan laga dan ikan hias di akuariuam atau ember kecil. Bila Anda memiliki modal yang agak besar, Anda bisa membuat kolam pembibitan atau pembesaran ikan seperti lele, nila, ikan mas, gurami dan lain sebagainya.

Tidak hanya bidang itu. kalau Anda pandai memasak, Anda bisa mengelola rumah makan atau menjalankan usaha induastri makanan rumahan. Kebutuhan orang akan makanan tidak akan pernah terpenuhi. Sebab mulai dari bangun hingga tidur lagi, orang selalu memikirkan makanan dan minuman. Mereka akan bila lapar dan minum bila kehauasan. Potensi pasar ini bisa Anda manfaatkan, sambil menjalankan hobi memasak Anda.

Seandainya Anda mempunyai hobi menulis, Anda bisa melakukan pekerjaan yang berhubungan menulis, seperti wartawan, menulis artikel, cerita pendek dan novel. Bacalah, profil sejumlah penulis. Sejumlah penulis, terbukti bisa menjadi orang terkenal dan mendapat uang yang cukup. Artinya banyak bidang pekerjaan dan usaha yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan pekerjaan atau usaha yang menyenangkan.

Jadi seperti pernah saya katakan, kenalilah diri Anda dan apa yang bisa andalkan dari diri Anda. Andalah yang paling tahu minat dan kemampuan Anda. Lalu kembangkan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang itu. Mudah-mudahan Anda mendapatkan kebahagiaan dengan menjadikan minat dan kesenangan Anda sebagai pekerjaan dan usaha.



Tuesday, April 10, 2012

Apa Andalan Anda....

SEMUA kita mau hidup sejahtera. Tapi untuk mencapai hidup sejahtera itu, kita harus tahu apa yang bisa kita andalkan. Ada orang yang dengan mudah mencapai kesejahteraan dengan mengandalkan kekayaan, jabatan dan pengaruh orang tua atau kerabatnya. Tapi persoalannya, tidak semua kita bisa mengandalkan orang tua dan kerabat dalam mencapai hidup sejahtera. Sebagian dari kita berasal dari kalangan yang orang tua dan kerabatnya biasa-biasa saja.

Jadi bila tidak ada orang tua dan kerabat yang bisa kita andalkan untuk membantu kita hidup sejahtera, tidak ada jalan lain, selain mengandalkan diri sendiri. Tapi persoalannya, apakah diri kita sudah memiliki keandalan? Bila tidak, kita harus selalu meningkatkan kemampuan pribadi masing-masing. Jalan yang umumnya dilalui orang untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan adalah lewat jalur pendidikan, baik formal maupun informal.

Patutlah diri Anda sendiri. Apa potensi diri Anda yang bisa dikembangkan. Cara yang paling mudah, kenali hobi dan minat Anda.  Biasanya, kalau kita bekerja pada bidang yang kita senangi, kita akan lebih mudah mencapai kesuksesan. Paling tidak kita akan memperoleh kebahagiaan dalam menjalani pekerjaan kita. Bisanya lantaran kita selalu bekerja tanpa kenal lelah, peluang karir juga akan semakin mudah. Sebab atasan akan senang mempercayakan tanggungjawab yang lebih besar kepada kita.

Seandainya Anda tidak mendapatkan pekerjaan sesuai minat atau hobi Anda, berupayalah menyenangi pekerjaan itu. Ingat, semakin senang Anda dalam bekerja, semakin mudah bagi Anda untuk mencapai keberhasilan. Sebab orang yang menyenangi pekerjaannya cenderung akan lebih bertanggungjawab. Selanjutnya pekerja yang dipandang bertanggungjawab, seperti dijelaskan di atas akan senangi atasan dan berkesempatan mendapatkan tanggungjawab yang lebih besar dan penghasilan yang lebih baik.

Kekuatan Anda yang lain, dalam mendapatkan posisi tawar adalah kemampuan dan keahlian. Semakin langkah keahlian Anda, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan posisi dan gaji yang lebih baik. Kemampuan pekerja yang di atas rata-rata karyawan lain, tentu lebih disukai pemberi pekerjaan. Setiap pengusaha, selalu menginginkan kualitas produksi usaha yang terbaik. Jadi agar dilirik dan dihargai, tidak ada cara lain, selain meningkatkan keterampilan Anda. Semoga sukses.